Minggu, 06 Mei 2012

Knowledge Management


Tugas Knowledge Management

Dahlan Iskan  merupakan salah satu contoh dari penerapan knowledge management, dimana peranan beliau  pada waktu itu sebagai direktur PLN baru yang menggantikan posisi Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta, sangat kentara sekali perkembangan dan optimisme yang dilakukannya. Beliau sangat memahami satu konsep, proses, prosedur apapun yang dapat dilakukan dan itulah arti penting dari sebuah knowledge itu sendiri. 
Sesseorang mengelola knowledge management  itu berguna untuk bagaimana meng- identifikasi pengetahuan- pengetahuan yang ada pada organisasi, seperti pada kasus Dahlan Iskan, beliau membuat gebrakan atau perubahaan bagi kepentingan organisasi itu, sebagai contoh bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. Dari perubahan- perubahan yang dilakukan oleh beliau, dapat kita garis bawah mengenai bagaimana beliau menciptakan dan men- share pengetahuan- pengetahuan atau ide yang dimiliki oleh beliau untuk organisasi PLN itu sendiri.
Sebenarnya, knowledge management itu sendiri berguna untuk membuat stimulus agar orang lain dalam organisasi tersebut mau belajar bagi kepentingan bersama, kemudian untuk mengidentifikasi bagian- bagian  mana yang sekiranya pantas untuk di- diskusikan, serta pengetahuan tersebut harus ditangkap oleh organisasi, harus selalu di- share kan pada orang lain agar semakin efektif bagi kepentingan organisasi.
Seseorang menganggap apakah knowledge management itu penting atau tidak dapat dilihat dari tujuan yang ingin dicapainya untuk organisasi. Seseorang dapat mengelola knowledge management itu sendiri di dapat dari sebuah proses, seperti organizational learning, disini untuk mengelola knowledge management tersebut harus menggunakan stimulus proses belajar untuk anggota organisasi.
Menurut Dahlan Iskan sendiri, di dalam buku yang berjudul Dua Tangis dan Ribuan Tawa, beliau bercerita bahwa orang- orang yang menjadi karyawan di PLN merupakan karyawan lulusan terbaik dari berbagai universitas, yang telah tahu betul mengenai seluk beluk PLN, sedangkan Dahlan sendiri bukan merupakan orang lulusan mengenai PLN. Namun, menurut beliau di organisasi tersebut banyak orang yang ingin mengeluarkan ide- ide tapi terkendala oleh berbagai macam tantangan, sehingga hanya dipendam saja pengetahuan yang mereka dapat. Dengan  knowledge management yang diasung oleh beliau, beliau ingin bahwa para karyawan lulusan terbaik tersebut mampu untuk mengeluarkan ide- ide dengan disertai rasa kepercayaan dan tanggung jawab.
Strategi management yang beliau gunakan ialah codification strategy, dimana pengetahuan tersebut di dokumenkan, publikasi agar orang lain untuk mengakses tersebut lebih mudah. Disini beliau mempublikasikan attau membuat buku yang berjudul Dua Tangis dan Ribuan Tawa. Beliau mendiskripsikan bagaimana sepak terjang beliau ketika menjabat menjadi direktur PLN, bagaimana suka dan duka beliau di dalam organisasi yang ditetapkan menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara pada tahun 1972 ini. Misalnya, dalam waktu 6 bulan tersebut menangis dua kali, sekali di ruang rapat dan sekali di Komisi VII DPR RI. Kadang beliau begitu sulit mencari jalan cepat untuk mengatasi persoalan. Kadang sebuah batu terlalu sulit untuk dipecahkan. Namun, dibalik itu semua tersimpan sebuah kenangan dan ribuan tawa, ketika ide- ide bermunculan dari berbagai karyawan yang hadir pada rapat. Semangat yang muncul tersebut dituangkan oleh beliau dalam bentuk buku.
Menurut Nonaka (1991) , pengetahuan dibagi menjadi dua macam, eksplisit  dan tacit. Menurut penulis, knowledge management yang digunakan oleh Dahlan Iskan adalah ekplisit, dimana bisa dimodifikasi, dokumentasikan dalam bentuk intranet maupun intelectual. Menurut pria kelahiran 17 Agustus 1951 ini, sistem untuk knowledge management ini seperti yang ditemukan oleh Ruggles (1998), beliau menekankan pada penggunaan groupware, disini beliau menggunakan tekhnologi informasi , seperti email untuk berdiskusi, agar masing- masing orang  dapat memaparkan pengetahuan yang ia miliki; menciptkana intranet serta menciptakan database yang ada untuk penunjang informasi.
Isu yang terjadi di PLN adalah banyak karyawan dari lulusan universitas ternama kurang mengembangkan  ide- ide mereka, dikarenakan tidak ada manfaat dan kadang- kadang tidak didengarkan oleh pimpinan yang mengakibatkan ide yang mereka miliki tidak tersalurkan baik bagi organisasi. Isu yang kedua adalah adanya budaya di dalam organisasi itu sendiri, yang lebih mengdepankan aspek like and dislike dalam menilai seseorang, yang dapat mengakibatkan subyektif dalam menilai organisasi dan yang ada di dalamnya.
Peranan Dahlan Iskan yang menjabat hanya 6 bulan sebagai direktur PLN, mendapatkan sorotan yang luar biasa dari masyarakat luas, karena memberikan terobosan yang luar biasa dan ide-ide yang berbeda dari para pendahulunya. Knowledge management yang beliau kembangkan adalah bagaimana seseorang yang memiliki pengetahuan dapat membagikan ilmunya untuk perusahaan dan bagi orang lain dalam organisasi tersebut.





DAFTAR PUSTAKA

Link :