Jumat, 30 November 2012

UMR?

Saat ini, dimana- mana lagi booming mengenai demo. Dimana-mana ada demo, di Jakarta demo, dan di Surabaya pun ga lepas dalam ke-demo-an para buruh itu. Sebenarnya sah- sah saja sih untuk demo itu, ya saya juga sedikit- sedikit tau mengenai masalah ini, tapi ya gak ahli banngetan sih. Tahun 2013 UMR para buruh akan naik menjadi 2,2 juta. dan menurut berbagai kalangan, kenaikan yang terjadi di Surabaya dan Gresiik, sangat fantasis sekali. Ya sekali lagi, mungkin para petinggi kita di Jawa Timur ini (Gubernur)sudah resah dengan tekanan dari berbagai kalangan, ya mana lagi kalau bukan buruh.

Sah- sah saja untuk kenaikan. Tapi akan useless jika kenaikan tersebut juga berimbas kepada kenaikan bahan pangan atau kebutuhan sehari- hari juga. Perlu sangat dicermatin sekali hal tersebut. Sekarang saja, di kawasan Jawa Timur, daging sapi itu sangat susah untuk dicari, dan itu sepertinya 'permainan' para pengusaha, mungkin? Dan, kita bagaimana juga harus import untuk daging sapi tersebut dong? yang itu jelas menguntungkan berbagai pihak yang terkait.

Kembali lagi ke UMR. Saya sebagai HRD, dipandang dari sisi kemanusiaan dan efisiensi kerja. Saya setuju sih kalau para buruh dinaikan gajinya. Saya sempat meilhat dan browsing mengenai aktifitas para buruh tersebut, dan memang.. pekerjaan buruh itu tidak sesuai dengan gaji yang di dapat. Pekerjaan yang menjadi salah satu pilar di perusahaan. Ya iyalah namanya perusahaan, jika salah satu tidak sesuai akan goyang dan bisa- bisa akan menjadi yang tidak-di-inginkan.

In case,
Saya sendiri binggung atau saya yang tidak tau mengenai hal ini ya. Mengapa di luar Indonesia, para buruh fine-fine aja mengenai masalah upah dan lain sebagainya. Atau mungkin kebijakan di Indonesia yang terlalu jauh untuk para buruh itu sendiri?

Who knows?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar