Jujur, saya kaget.. ketika sebuah komitmen seperti permainan. Saya kurang setuju dengan hal tersebut, karena bagaimanapun juga, komitmen itu seperti nyawa dalam suatu hubungan, entah itu di pacaran atau yang lebih kompleks lagi sebuah ikatan pernikahan.
Realita yang terjadi saat ini memang begitu, tidak dapat di manipulasi atau denial dengan keadaan. Yang sudah terjadi, biarkanlah saja terjadi. Ketika atas nama, masih mencari yang terbaik di antara yang paling baik itu diucapkan, dan membagi perhatian dan perasaannya dengan orang lain, apa itu bisa saya katakan dengan penghianatan sebuah komitmen? dan tiap individu dari kita pasti memiliki jawaban tersendiri dari pertanyaan yang saya lontarkan itu, namun terserahlah bagaimana orang-orang menghakimi atau beranggapan dengan hal tersebut.
Saya mau bertanya dengan Anda semua, apakah suatu penghentian atau pencarian cinta kalian adalah disematkan cincin dengan buliran nama pasangan Anda? Apa itu sebuah jaminan jika, suatu saat nanti Anda tidak akan bermain-main lagi dan akan selalu bersama dengan pasangan Anda sampai suatu saat nanti? Its problematic in a relationship..
If you're a playboy, your circle life's still same...
Tidak akan ada perbedaan di kehidupan lainnya.
hehe,itu sih pemikiranku aja :D
Kamis, 06 Desember 2012
If only
You can always go, but i always be there for you...
If only I can to hold you..
If only a destiny depend for me..
If only I have a bottle magic...
If only we're meet along time ago..
Two people are connected at heart, it doesnt matter what yo do, there no bounderies or barriers if they are destined to be together.
If only...
You in my way..
I would you to stay and keep my heart, eventhough i knew its so complicated for it..
But..
You dont go away, until you're promise will come true...
If only I can to hold you..
If only a destiny depend for me..
If only I have a bottle magic...
If only we're meet along time ago..
Two people are connected at heart, it doesnt matter what yo do, there no bounderies or barriers if they are destined to be together.
If only...
You in my way..
I would you to stay and keep my heart, eventhough i knew its so complicated for it..
But..
You dont go away, until you're promise will come true...
Rabu, 05 Desember 2012
Kearifan Semut
Barusan membaca di email yang dikirim oleh salah satu HRD yang ada di Jakarta. Ia mengomentari, mengenai salah satu hewan, yaitu semut. Semut disini dianggap sebagai bagian respentatif sebuah organisasi. Bagaimana bisa?
Setelah saya membaca beberapa bagian, saya renungkan.Ya memang begitulah adanya. Kearifan semut.
Pernah kah, kalian melihat semut itu sendirian? Mereka selalu bersama-sama, saling membantu satu dengan yang lainnya.
Mereka selalu bergotong royong, misalkan saja pada saat ia memunguti sebutir nasi, mereka akan bersama-sama, agar bisa mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Semut juga saling mempercayai. Percaya adalah pondasi yang penting, dan itu juga diterapkan dalam dunia organisasi. Kalau dalam 1 organisasi, antar anak buah nya tidak ada azas saling mempercayai, akan dapat menjadi momok yang dapat menghancurkan organisasi itu sendiri.
Semut bersikap terbuka. Ketika salah satu dari semut, menemukan adanya makanan, ia akan memberitahukan kepada teman-temannya bahwa ada makanan disitu, dan ia akan dengan senang hati untuk berbagi. Networking dan sharing diperlukan dalam situasi apapun.
Semut sangat bermitra. Kalian tahu, terdapat tugas tersendiri, untuk para semut-semut tersebut. Jobdesk yang dimaksudkan tidak terlepas dari "kodrat"ya sebagai seekor semut. Misalkan saja, yang bertugas "membawa" makanan, membuat rumah-rumahan, dlsb. Tidak ada yang merasa lebih hebat dari yang lainnya, karena memang porsi seseorang itu berbeda-beda. Sama bukan, dengan manusia dengan individual diferences-nya.
Semut tekun dan fokus. Sangat fokus, aplagi jika mereka sudah bersama-sama untuk membuat suatu tujuan, misal ingin makan rempah-rempahan yang berserakan (iya, sampai membuat kotor dan jijik ruangan, curcol :p)
FYI, itulah semut.
Keagungan Allah dengan segala ciptaanya, yang mampu membuat semuanya menjadi nyata.
Tapi........
ingat-ingat lagu jaman kecil yaa...
" ada semut di rumahku...uuuu... gara-gara aku, males bersih-bersih"
:))
Setelah saya membaca beberapa bagian, saya renungkan.Ya memang begitulah adanya. Kearifan semut.
Pernah kah, kalian melihat semut itu sendirian? Mereka selalu bersama-sama, saling membantu satu dengan yang lainnya.
Mereka selalu bergotong royong, misalkan saja pada saat ia memunguti sebutir nasi, mereka akan bersama-sama, agar bisa mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Semut juga saling mempercayai. Percaya adalah pondasi yang penting, dan itu juga diterapkan dalam dunia organisasi. Kalau dalam 1 organisasi, antar anak buah nya tidak ada azas saling mempercayai, akan dapat menjadi momok yang dapat menghancurkan organisasi itu sendiri.
Semut bersikap terbuka. Ketika salah satu dari semut, menemukan adanya makanan, ia akan memberitahukan kepada teman-temannya bahwa ada makanan disitu, dan ia akan dengan senang hati untuk berbagi. Networking dan sharing diperlukan dalam situasi apapun.
Semut sangat bermitra. Kalian tahu, terdapat tugas tersendiri, untuk para semut-semut tersebut. Jobdesk yang dimaksudkan tidak terlepas dari "kodrat"ya sebagai seekor semut. Misalkan saja, yang bertugas "membawa" makanan, membuat rumah-rumahan, dlsb. Tidak ada yang merasa lebih hebat dari yang lainnya, karena memang porsi seseorang itu berbeda-beda. Sama bukan, dengan manusia dengan individual diferences-nya.
Semut tekun dan fokus. Sangat fokus, aplagi jika mereka sudah bersama-sama untuk membuat suatu tujuan, misal ingin makan rempah-rempahan yang berserakan (iya, sampai membuat kotor dan jijik ruangan, curcol :p)
FYI, itulah semut.
Keagungan Allah dengan segala ciptaanya, yang mampu membuat semuanya menjadi nyata.
Tapi........
ingat-ingat lagu jaman kecil yaa...
" ada semut di rumahku...uuuu... gara-gara aku, males bersih-bersih"
:))
memutuskan atau diputuskan?
Kesepakatan berpisah dengan mantan kekasih kita, menimbulkan berbagai pernyataan, yang secara implisit ataupun eksplist.
Perlu di cerna an perhatikan mungkin.
Kesepakatan atau keputusan untuk berpisah (putus) menimbulkan beban yang berat bagi yang diputuskan maupun yang memutuskan.
Bukan perkara mudah, untuk dapat melupakan kenangan-kenangan yang dimiliki oleh sepasang kekasih. Meskipun itu dalam konteks yang sangat menyakitkan pun, pasti ada kenangan yang layak untuk diingat.
Beban psikologis untuk orang yang diputuskan, mungkin terlihat jauh lebih berat. Ga tau apa- apa, mungkin, langsung diputuskan, tanpa ada penjelasan dari pihak yang memutuskan. Nyesek? Pasti! dan pasti akan ada bargaining antara pihak yang diputuskan-dan-yang-memutuskan.
Bargaining disini adalah tawar menawar, tarik ulur, dan percakapan antara kedua belah pihak, dan dengan alasan atau keinginan yang diingin dari si pihak yang memutuskan, agar tidak terjadi permasalahan ketika mereka berdua benar-benar putus.
Seharusnya, begitu bukan?
Seharusnya...
Kembali lagi, pihak yang memutuskan pun demikian. merasakan beban psikologis untuk "memutuskan" pasangannya. Takut kena karma, kalau pasangannya tidak terima dengan keputusannya untuk memutuskan tersebut. Dan lain-lain, berdasarkan pengalaman teman-teman dan pasti pengalaman sendiri sih hehe.
Sekarang, apa yang seharusnya dilakukan? Antara pihak-yang-memutuskandan -yang-diputuskan?
Pasti jawaban orang yang wise adalah tetap saja berteman dengan sang mantan, kan gimana-gimana dia (mantan) udah pernah ngisi kehidupan kita selama beberapa lama. in theoritical, bener-bener aja statment itu, tapi yang penulis dapatkan.... mengapa berbeda? ga usah ambil jauh-jauh, penulis dengan mantan-mantan sendiri, bisa dibilang hubungannya ada yang baik tapi ada juga yang malah menjauh. Nah, kalau begini salah siapa? Padahal penulis sendiri juga sudah berusaha membuka rasa kekeluargaan itu (kok malah curcol? hehe). Itu yang membuat kadang-kadang bingung setengah mati. Katanya disuruh baik-baik, tapi kok malah berbeda dengan apa yang dikatakan? Hmm..
Tapi, jangan di generalisasikan ya, ada juga yang malah berteman akrab sampai sekarang. Dan itu semuanya kembali ke individu masing-masing. Namanya aja manusia itu individual diferences, ga bisa disamakan juga.
Namanya saja hubungan, pasti ada yang bisa bertahan maupun tidak. Dan kita sendiri yang mampu membawa hubungan arah pertemanan tersebut ke arah yang lebih baik dari sebelumnya (masa PDKT) atau malah menjadi sepasang musuh? Eman-eman sih kalau jadi musuh. Ya kalau jadi teman pun tidak bisa seperti layaknya teman-teman pada umumnya. Pasti ada sedikit jarak, karena itu ada namanya RASA. Rasa gak pernah bohong. Tatapan mata juga ga pernah bohong. Sakit kalau bohong sama diri sendiri. Jangan deh....
Pertanyaan terakhir dari saya,
memutuskan atau diputuskan?
Perlu di cerna an perhatikan mungkin.
Kesepakatan atau keputusan untuk berpisah (putus) menimbulkan beban yang berat bagi yang diputuskan maupun yang memutuskan.
Bukan perkara mudah, untuk dapat melupakan kenangan-kenangan yang dimiliki oleh sepasang kekasih. Meskipun itu dalam konteks yang sangat menyakitkan pun, pasti ada kenangan yang layak untuk diingat.
Beban psikologis untuk orang yang diputuskan, mungkin terlihat jauh lebih berat. Ga tau apa- apa, mungkin, langsung diputuskan, tanpa ada penjelasan dari pihak yang memutuskan. Nyesek? Pasti! dan pasti akan ada bargaining antara pihak yang diputuskan-dan-yang-memutuskan.
Bargaining disini adalah tawar menawar, tarik ulur, dan percakapan antara kedua belah pihak, dan dengan alasan atau keinginan yang diingin dari si pihak yang memutuskan, agar tidak terjadi permasalahan ketika mereka berdua benar-benar putus.
Seharusnya, begitu bukan?
Seharusnya...
Kembali lagi, pihak yang memutuskan pun demikian. merasakan beban psikologis untuk "memutuskan" pasangannya. Takut kena karma, kalau pasangannya tidak terima dengan keputusannya untuk memutuskan tersebut. Dan lain-lain, berdasarkan pengalaman teman-teman dan pasti pengalaman sendiri sih hehe.
Sekarang, apa yang seharusnya dilakukan? Antara pihak-yang-memutuskandan -yang-diputuskan?
Pasti jawaban orang yang wise adalah tetap saja berteman dengan sang mantan, kan gimana-gimana dia (mantan) udah pernah ngisi kehidupan kita selama beberapa lama. in theoritical, bener-bener aja statment itu, tapi yang penulis dapatkan.... mengapa berbeda? ga usah ambil jauh-jauh, penulis dengan mantan-mantan sendiri, bisa dibilang hubungannya ada yang baik tapi ada juga yang malah menjauh. Nah, kalau begini salah siapa? Padahal penulis sendiri juga sudah berusaha membuka rasa kekeluargaan itu (kok malah curcol? hehe). Itu yang membuat kadang-kadang bingung setengah mati. Katanya disuruh baik-baik, tapi kok malah berbeda dengan apa yang dikatakan? Hmm..
Tapi, jangan di generalisasikan ya, ada juga yang malah berteman akrab sampai sekarang. Dan itu semuanya kembali ke individu masing-masing. Namanya aja manusia itu individual diferences, ga bisa disamakan juga.
Namanya saja hubungan, pasti ada yang bisa bertahan maupun tidak. Dan kita sendiri yang mampu membawa hubungan arah pertemanan tersebut ke arah yang lebih baik dari sebelumnya (masa PDKT) atau malah menjadi sepasang musuh? Eman-eman sih kalau jadi musuh. Ya kalau jadi teman pun tidak bisa seperti layaknya teman-teman pada umumnya. Pasti ada sedikit jarak, karena itu ada namanya RASA. Rasa gak pernah bohong. Tatapan mata juga ga pernah bohong. Sakit kalau bohong sama diri sendiri. Jangan deh....
Pertanyaan terakhir dari saya,
memutuskan atau diputuskan?
Senin, 03 Desember 2012
If he loves you, he will catch you
Setuju?
Aku sangat setuju dengan kalimat itu.
Jika memang, dia mencintaimu, dia akan mengejarmu. Berlari...
Tidak diam ditempat, dan tidak tau harus berhadapan dengan siapa.
Jika dari kalian, menemukan seperti itu..
LEPASKAN, ia tidak layak berhadapan ataupun bersanding dengan kalian
Karena, seseorang akan mengejar dan selalu berupaya menarik perhatian pasangannya
Tidak membiarkan begitu saja, hingga pasangannya bersedih atau terluka
Seseorang yang seperti itu, kadang- kadang memiliki beberapa alasan tersendiri
Salah satu alasannya adalah tidak ada komitmen dengan pasangan tesebut
Yang menjadikan ia tidak memiliki pondasi yang kuat untuk membuat suatu hubungan
Sakit?
Coba saja kalian merasakannya sendiri, agar kalian tau bagiamana rasanya
LEPASKAN dan ikhlaskan kepergian mereka
Ia tidak layak untuk mendapatkan kamu yang sudah bersusah payah, memujanya atas nama cinta
Percaya..
Suatu saat nanti akan datang, seseorang dengan title saya diatas
yang mampu menerima apa adanya dirimu...
dan akan datang di saat suka maupun duka
selalu tersenyum penuh dengan keikhlasan dan senang jika kalian berdua
Selalu berbagi cerita yang dialami keseharian kalian
it sweet to you know,
dear...
Aku sangat setuju dengan kalimat itu.
Jika memang, dia mencintaimu, dia akan mengejarmu. Berlari...
Tidak diam ditempat, dan tidak tau harus berhadapan dengan siapa.
Jika dari kalian, menemukan seperti itu..
LEPASKAN, ia tidak layak berhadapan ataupun bersanding dengan kalian
Karena, seseorang akan mengejar dan selalu berupaya menarik perhatian pasangannya
Tidak membiarkan begitu saja, hingga pasangannya bersedih atau terluka
Seseorang yang seperti itu, kadang- kadang memiliki beberapa alasan tersendiri
Salah satu alasannya adalah tidak ada komitmen dengan pasangan tesebut
Yang menjadikan ia tidak memiliki pondasi yang kuat untuk membuat suatu hubungan
Sakit?
Coba saja kalian merasakannya sendiri, agar kalian tau bagiamana rasanya
LEPASKAN dan ikhlaskan kepergian mereka
Ia tidak layak untuk mendapatkan kamu yang sudah bersusah payah, memujanya atas nama cinta
Percaya..
Suatu saat nanti akan datang, seseorang dengan title saya diatas
yang mampu menerima apa adanya dirimu...
dan akan datang di saat suka maupun duka
selalu tersenyum penuh dengan keikhlasan dan senang jika kalian berdua
Selalu berbagi cerita yang dialami keseharian kalian
it sweet to you know,
dear...
untitled
Bagaimana rasanya jadi aku?
Yang selalu di antara pilihan yang sulit.
Beberapa pilihan terlintas di benakku, namun mengapa itu sulit sekali untuk digapai?
Apa salahku?
Sehingga aku akhirnya seperti ini.
Apakah ini reinkarnasi, yang orang-orang sering perdebatkan?
Entah...
Yang aku tahu, aku disini hanya bertopang dagu
Ragaku ada disini. Tapi tidak untuk jiwaku.
Jiwaku seolah-olah membeku, karena keadaan ini
Inikah rasanya, berbagi?
Berbagi rasa lebih tepatnya. Ketika kamu seolah-olah yakin dengan orang itu.
Namun, terlepas begitu saja. Menguap.....
Bagaimana rasanya jadi uap?
Uap yang hilang begitu saja.
Mungkin pedih, sakit. Tapi begitulah kehidupan. Tidak ada yang abadi.
I wouldn't to be better than you
I just want YOU beside of me
Yang selalu di antara pilihan yang sulit.
Beberapa pilihan terlintas di benakku, namun mengapa itu sulit sekali untuk digapai?
Apa salahku?
Sehingga aku akhirnya seperti ini.
Apakah ini reinkarnasi, yang orang-orang sering perdebatkan?
Entah...
Yang aku tahu, aku disini hanya bertopang dagu
Ragaku ada disini. Tapi tidak untuk jiwaku.
Jiwaku seolah-olah membeku, karena keadaan ini
Inikah rasanya, berbagi?
Berbagi rasa lebih tepatnya. Ketika kamu seolah-olah yakin dengan orang itu.
Namun, terlepas begitu saja. Menguap.....
Bagaimana rasanya jadi uap?
Uap yang hilang begitu saja.
Mungkin pedih, sakit. Tapi begitulah kehidupan. Tidak ada yang abadi.
I wouldn't to be better than you
I just want YOU beside of me
I wont give up
When I look into your eyes
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
There's so much they hold
And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?
I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up
And when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find
'Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We've got a lot to learn
God knows we're worth it
No: I won't give up
I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got, yeah, we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we did intend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got, and what I'm not, and who I am
I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up, still looking up.
I won't give up on us (no I'm not giving up)
God knows I'm tough enough (I am tough, I am loved)
We've got a lot to learn (we're alive, we are loved)
God knows we're worth it (and we're worth it)
I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
There's so much they hold
And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?
I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up
And when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find
'Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We've got a lot to learn
God knows we're worth it
No: I won't give up
I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got, yeah, we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we did intend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got, and what I'm not, and who I am
I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up, still looking up.
I won't give up on us (no I'm not giving up)
God knows I'm tough enough (I am tough, I am loved)
We've got a lot to learn (we're alive, we are loved)
God knows we're worth it (and we're worth it)
I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up
Entah kenapa, aku seneng banget sama lirik demi lirik lagu ini
Ngerasain, aku banget gitu.
Yah...
Buat siapa, Ka?
Tauk deh. Siapa aja yang ngerasa. Kalau gak ada ya..... yaudah, emang gak ada :)
I wont give up on us...
Im giving you all my love...
:)
Langganan:
Postingan (Atom)